Guruadalah Seorang Pejuang Tulus Tanpa Tanda Jasa Mencerdaskan Bangsa . Minggu, 15 Maret 2020. Hadits Riwayat Thabrani dan Baihaqi. Hadits Riwayat Thabrani dan Baihaqi Dari 'Ali karamallahu wajhah: Aku katakan: Ya Rasulullah, manakah jalan thariqat yang sedekat-dekatnya kepada Allah dan semudah-mudahnya atas hamba Allah dan semulia-mulianya
Apa Hukumnya Orang Tua Memvonis Anaknya Durhaka? Anak-anak bermain sepeda di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 27/4/2020. Fungsi kontrol dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah mereka bermain di luar di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. JAKARTA - Berbakti kepada kedua orang tua birrul walidain termasuk salah satu ajaran asasi Islam. Allah SWT dan Rasul-Nya amat menekankan birrul walidain ini dalam banyak ayat Alquran maupun hadits sahih. Di antara ayat yang terkait hal ini adalah firman Allah SWT yang maknanya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbakti kepada kedua orangt uamu. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut di sisimu, maka jangan sekali-kali kamu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi membentak mereka. Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia santun al-Isra' ayat 23. Sedang hadits yang terkait dengan birrul walidain antara lain adalah sabda Nabi SAW "Ridha Allah itu ada dalam ridha kedua orangtua, begitu juga murka Allah itu ada dalam murka keduanya" HR at-Turmudzi dari Abdullah bin 'Amr. Tetapi, bakti dan kepatuhan anak kepada orang tuanya ini terbatas pada hal-hal yang tidak mengarah kepada pelanggaran terhadap ajaran Islam. Jika sudah mengarah pada pelanggaran ajaran agama, maka yang ada bukan bakti dan patuh, melainkan hormat saja. Demikian makna firman Allah SWT "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku, sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik..." Luqman 15. A Bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua di dalam Islam : 1. Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberikan kegembiraan kepada seorang mu'min termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberikan kegembiraan kepada kedua orang tua kita. 2. Illustrasi Guru. Foto FreepikGuru didefinisikan sebagai seorang pengajar dan pendidik profesional dalam lembaga pendidikan formal dengan kualifikasi tertentu. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, baik di tingkat dasar maupun Islam, guru digolongkan sebagai orang-orang beruntung di dunia dan di akhirat. Sebab, mereka merupakan sosok pendidik yang berilmu, menyuruh kepada kebaikan, dan mencegah dari keburukan. Hal ini sebagaimana firman Allah yang berbunyiوَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَArtinya “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” QS. Ali Imran 104.Ayat tersebut dipertegas oleh pesan Rasulullah SAW kepada Abu Darda, beliau bersabda “Jadilah engkau sebagai orang berilmu, atau pembelajar, atau penyimak ilmu, atau pecinta ilmu. Namun jangan jadi yang kelima, niscaya engkau celaka.” HR Al-Baihaqi.Selain kedua dalil di atas, apakah ada hadits tentang guru yang lainnya? Untuk mengetahui jawabannya simak uraian Hadits tentang GuruIllustrasi Guru. Foto FreepikBerikut adalah dalil hadits tentang guru yang dinukil dari buku Profesionalisme Guru Berbasis Religius oleh Dr. Suriadi dan H. Triyo Hadits menghormati guruPara sahabat Nabi SAW, suri tauladan untuk manusia setelah Rasulullah, telah memberikan contoh dalam memberi hormat terhadap seorang guru. Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu berkataكنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد مناArtinya “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” HR. Bukhari.Abdurahman bin Harmalah Al Aslami berkata yang artinya “Tidaklah sesorang berani bertanya kepada Said bin Musayyib, sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin kepada seorang raja.”2. Nabi Muhammad SAW merupakan seorang guruAllah mengutus Nabi Muhammad untuk menjadi pemimpin umat, komandan perang, dan hakim dalam menyelesaikan berbagai masalah. Tapi dari sekian banyak peran beliau, yang paling utama adalah perannya sebagai seorang pendidik atau guru. Hal ini sesuai dengan hadits berikutRasulullah SAW bersabda “Allah tidak mengutusku sebagai orang yang kaku dan keras akan tetapi mengutusku sebagai seorang pendidik dan mempermudah.” HR. Muslim.Adapun hadits lain yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad merupakan seorang guru bunyinya adalah sebagai berikut“Dari Abdullah bin Amru, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid ada dua kelompok sahabat sedang berkumpul-kumpul. Kelompok pertama sedang membaca Alquran dan berdoa, sementara kelompok kedua sedang melakukan kegiatan belajar pemandangan indah tersebut Nabi SAW bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi apa yang mininta mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru”. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.” HR. Ibnu Majah3. Pahala seorang guru akan terus mengalirPahala seorang guru akan terus mengalir walaupun dirinya telah meninggal. Rasulullah bersabda, “Jika seorang insan meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga amal sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang selalu mendoakan.” HR. Al-Tirmidzi

TranslatePDF. MAKALAH BIRRUL WALIDAIN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hadist dan ilmu Hadist Dosen Pengampu : Nano Nurdiansah, M.Pd. Oleh : Raka Iqbal Syamsuddin (1167050128) Sri Desi Mulyani (1167050155) Theo Vectra Riyadi (1167050157) Tia Aristianti (1167050158) Wildan Najah (1167050162) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar. Ilustrasi larangan durhaka orang tua JAKARTA- Islam mengajarkan untuk memuliakan dan berlaku baik terhadap orang tua. Memuliakan orang tua menjadi salah satu sebab seseorang anak menjadi ahli surga. Sebaliknya berbuat durhaka kepada kedua orang tua menjadi sebab seseorang menjadi penghuni neraka. Bagaimana keterangan Rasulullah SAW tentang orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya? Berikut ulasannya seperti dilansir Islam Web pada Jumat 7/5. Terkait larangan berbuat durhaka kepada orang tua dijelaskan dalam sejumlah riwayat antara lain sebagai berikut Pertama, hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughirah bin Syu'bah. Nabi Muhammad SAW bersabda إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta?” Kedua, Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulainya sampai kami berkata semoga beliau berhenti." BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

AnNisa: 36). Maka di hadits ini dosa durhaka kepada orang tua juga disebutkan setelah dosa syirik. Ini menunjukkan betapa besar dan fatalnya dosa durhaka kepada orang tua. Namun perlu di ketahui, sebagaimana dosa syirik itu bertingkat-tingkat, dosa maksiat juga bertingkat-tingkat, maka dosa durhaka kepada orang tua juga bertingkat-tingkat.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِDari Al Mughirah bin Syu’bah dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau bersabdaإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوْقَ الأُمَّهَاتِ، وَوَأْدَ اَلْبَنَاتِ، وَمَنْعًا وَهَاتِ، وَكَرِهَ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ.” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian durhaka kepada kedua orang tua, tidak suka memberi namun suka meminta-minta dan mengubur anak perempuan hidup-hidup. Dan membenci atas kalian tiga perkara, yaitu; suka desas-desus mengatakan katanya dan katanya banyak menukil perkataan manusia, banyak bertanya meminta dan menyia-nyiakan harta“. Muttafaqun alaih.Sebaik – baik pertunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Dalam hadist ini ada beberapa perintah dan laranganSesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala mengharamkan atas kalian yaitu durhaka kepada Al Ummahat, Al Ummahat adalah jamak dari Al Umm atau ibu yang melahirkan kita, merupakan dosa besar dimana seorang anak durhaka kepada ibu walaupun didalamnya juga termasuk larangan durhaka kepada ayah, dalam hadist diatas dikhususkan atau disebutkan Al-Umm karena durhaka yang paling banyak terjadi adalah durhaka kepada ibu karena seorang ibu lemah dibanding dengan seorang ayah, dalam hadist yang lainعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَDari Abu Hurairah Radhiyallaahu anhu, beliau berkata”Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan berkata”Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?”, Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab”Ibumu!”, dan orang tersebut kembali bertanya”Kemudian siapa lagi?”, Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab”Ibumu!”, orang tersebut bertanya kembali”Kemudian siapa lagi?”, Beliau menjawab”Ibumu”, orang tersebut bertanya kembali”Kemudian siapa lagi”, Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab”Kemudian ayahmu”. HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548.Mengapa disebutkan ibu berkali kali oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam karena pengorbanan ibu sangat banyak walaupun ayah menjadi sebab keberadaan kita didunia ini dia yang letih mencari nafkah tetapi dibandingkan dengan pengorbanan ibu yang mengandung kita selama 9 bulan dalam kondisi dan keadaan yang payah, Lemah dan bertambah lemah sebagaimana yang Allah Subhanahu wata’ala sebutkan didalam Al-Qur’anوَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ“Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. QS. luqman 14.Ibu ketika mengandung ia makan tidka lagi terasa enak apalagi jika ngidam, muntah- muntah kemudian perut semakin membesar karena kita semakin besar dalam perut ibu kemudian pada saat ia melahirkan kita ia mempertaruhkan nyawanya dan tidak ada rasa sakit yang lebih sakit dibandingkan seorang ibu yang melahirkan anaknya, suatu ketika seorang lelaki pernah menggendong ibunya sambil tawaf mengelilingi Ka’bah dalam pelaksanaan umrah setelah ia melaksanakan tawaf ia datang kepada Umar Radhiyallahu anhu dan berkata”Saya sudah seperti kendaraan yang hina dinaiki oleh ibuku untuk menunaikan umrah apakah engkau melihatnya wahai Ibnu Umar sudah membalas jasa – jasanya”, Umar berkata”Sekali – sekali tidak, walaupun dengan sekali teriakan atau tarikan ketika ia melahirkan engkau namun Allah akan membalas jasamu yang sedikit ini dengan pahala yang berlipat ganda disisinya“, jadi apapun yang kita berikan kepada ibu atau kepada kedua orang tua kita sama sekali tidak bisa membalas jasa – jasa keduanya bahkan kita dan harta kita adalah milik kedua orang tua kita, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabdaأَنْتَ وَمَالُكَ لِوَالِدِكَ إِنَّ أَوْلاَدَكُمْ مِنْ أَطْيَبِ كَسْبِكُمْ فَكُلُوا مِنْ كَسْبِ أَوْلاَدِكُمْ“Engkau dan hartamu milik orang tuamu. Sesungguhnya anak-anakmu adalah sebaik-baik hasil usahamu. Makanlah dari hasil usaha anak-anakmu”. HR. Abu Daud, no. 3530; Ahmad, 2 214. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi, sanad haditsnya hasan.Jadi Rasulullah mengharamkan durhaka kepada para ibu, durhaka kepada kedua orang tua bahkan ia termasuk diantara dosa yang dipercepat hukumannya didunia sebelum diakhirat. Rasulullah bersabdaبَابَانِ مُعَجَّلاَنِ عُقُو بَتُهُمَا فِى الدُّنْيَا الْبَغْىُ وَ الْعُقُوقُ“Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya siksanya di dunia yaitu berbuat zhalim dan al’uquq durhaka kepdada orang tua”. HR. Hakim 4/177 dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu.Jadi barangsiapa yang durhaka kepada ayahnya terutama kepada ibunya maka sebelum diakhirat Allah Subhanahu wata’ala akan mempercepat hukumannya didunia, olehnya jika kita membaca sejarah para Salaf Rahimahullah bagaimana bakti kepada orang tua mereka terutama kepada ibu mereka adalah sesuatu yang menakjubkan seperti Ibnu Sirin Rahimahullah jika berhadapan dengan ibunya seperti orang yang sakit suaranya tidak bisa keluar karena ia takut mengangkat suara diatas suara ibunya bahkan jika ia makan bersama dengan ibunya ia berhati – hati jangan sampai makanan yang hendak diambil oleh ibunya didahului oleh tangannya ia khwatair jangan sampai itu bagian dari diantara ulama yang tidak mau naik dilantai dua jika ibunya berada dilantai satu ini menunjukkan kepada kita keutamaan untuk berbakti kepada kedua orang tua. Dalam hadist selanjutnya pada hadist yang ke 20, Dari Abdullah bin ’Amru Radhiallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabdaرِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” HR. At-Tirmidzi 1899, HR. Al-Hakim 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir 14368, al-Bazzar 2394.Terutama jika ayah dan ibu kita sudah tua renta, pikun jangan sama sekali menjadi beban bagi kita untuk merawatnya dirumah bahkan disitulah keberkahan hidup kita Allah Subhanahu wata’ala berfirman didalam Al-Qur’anوَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah”Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”. QS. Al-Israa’ 23-24.Dalam ayat diatas Allah memerintahkan untuk mentauhidkannya sebagai perintah yang pertama yang Allah perintahkan kepada kita di dalam Al-Qur’an setelahnya Allah menyebut kewajiban berbakti kepada kedua orang tua, Allah menyandingkan perintah untuk beribadah kepadanya dengan perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua, olehnya jangan pernah mengusir orang tua, menitipnya dipanti jompo, jangan mengangkat suara dan jangan memperlihatkan pandangan yang tajam kepada keduanya berikan nasehat yang baik tanpa menghardik dan membentak bahkan ulama kita mengatakan“Jangan mengibaskan pakaian kita didepan keduanya”, kadang ketika kita dari masjid membuka sarung kemudian dikibaskan dihadapan keduanya. Senantiasalah tawadhu kepadanya jangan karena kita membiayai keduanya, merawat keduanya kemudian merasa paling berjasa sehingga berbuat semena – mena. Mari senantiasa mendoakan kedua orang tua kita, baca doa ini dalam setiap sujud dan dalam setiap doa kita kepada Allahاَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَاAlloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku Ibu dan Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.Barangsiapa yang menginginkan keberkahan dalam hidupnya maka carilah keberkahan itu lewat kedua orang tuanya, dan jika ada ujian bagi kita dengan ditakdirkan kedua orang tua yang fasik, fajir, tidak mengerjakan perintah Allah atau bahkan ia sampai kufur kepada Allah, itu tidak menjatuhkan untuk berbuat baik kepada mereka serta kewajiban kita adalah terus menasehati mereka bagaimana ia menjadi baik, Allah berfirmanوَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. QS. Lukman 15.Misalkan ada orang tua yang memerintahkan anaknya untuk tidak sholat , ketika anaknya pergi sholat ia berkata”Jangan pergi ke masjid”, maka ini tidak ditaati, Allah berfirmanلاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ إِنَّمَا الطَّاعَةَ فِي الْمَعْرُوْفِ“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu dalam kebaikan”. HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Ali bin Abi Thalib Radhiallahu anhu.Begitupula dengan wanita yang berkata”Saya mau menggunakan hijab, menutup aurat”, kemudian ibunya mengatakan”Jangan pakai jilbab, jangan pakai hijab“, dalam kondisi seperti ini haram untuk ditaati karena ini pelanggaran syariat tetapi orang tua tetap dipergauli dengan baik, jangan diputus hubungan silaturrahim kepada keduanya, misalnya seorang anak menjauhi orang tuanya dan tidak mau lagi bersilaturrahim dengan keduanya lantaran ia dilarang ikut pengajian atau dilarang ke masjid. Ketika Asma bintu Abu Bakar datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam meminta nasehat dengan berkata”Ya Rasulullah ibuku datang kepadaku dan ia butuh sesuatu apakah boleh saya menyambung silaturrahim dengan ibuku”, ibunya pada waktu itu non muslim, Rasulullah bersabda”Ya sambung silaturrahim dengan ibumu”, walaupun kita telah sebutkan durhaka kepada ibu maka juga berlaku terhadap durhaka kepada Imam Malik di datangi oleh seorang lelaki kemudian lelaki ini meminta pandangan dari Imam Malik dimana ayah dan ibunya sudah bercerai, orang ini berkata”Ayahku meminta aku untuk mendatanginya di Afrika tetapi ibuku melarangku untuk datang kepadanya”, Imam Malik berkata”Taatlah kepada bapakmu tetapi jangan durhaka kepada ibumu”, maksudnya adalah berusaha untuk mengambil sikap agar keduanya bisa ridho dan tidak ada yang marah kepadamu, misalkan dengan cara mengirim surat kepada bapak minta udzur atau minta maaf agar bisa ridho sambil mencari waktu yang lain atau sebaliknya minta izin kepada ibu bagaimana cara ia tidak merasa sakit hati dan seterusnya. Jadi walaupun kedua orang tua bercerai wajib bagi kita untuk berbakti kepada yang banyak terjadi dimana kita bisa melihat ada seorang lelaki memutuskan hubungan silaturrahim dengan orang tuanya disebabkan karena istrinya begitupula sebaliknya seorang istri memutuskan hubungan silaturrahim dengan orang tuanya disebakan karena suaminya, olehnya jangan sama sekali melakukan hal tersebut karena sebaik – baik istri adalah yang membantu suaminya untuk taat kepada orang tuanya dan sebaik – baik suami adalah yang membantu istrinya untuk taat kepada kedua orang tuanya. Dalamsebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda : Perilaku durhaka kepada orang tua (uququl walidain) merupakan dosa besar. Seorang anak yang durhaka kepada orang tua akan sengsara hidupnya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Hormat Dan Patuh Kepada Guru. Guru berjasa besar dalam mendidik dan mengajar kita sejak usia Hadits Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru – Hidup kekuatan untuk menghormati orang tua dan guru. Tunjukkan rasa hormat, bakti, dan kepatuhan kepada orang tua dan guru. Bersikap sopan kepada orang tua dan guru sesuai dengan tempat dan Tujuan Pembelajaran Mendemonstrasikan nilai-nilai syukur kepada Tuhan atas kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Menunjukkan sikap percaya dan tanggung jawab atas petunjuk dari orang tua. Menunjukkan sikap jujur ​​dalam mengerjakan tugas dari pendidikan PAI. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. Dengan mempelajari PAI dan karakter. Jelaskan keutamaan menghormati anak kepada orang tua dan penyebab kelahiran Non-biologis Siapapun yang berperan dalam mengisi kekosongan moralitas, pengetahuan dan pengalaman Hadits Kls 4 Buku Siswa K13وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا 23 Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu atau keduanya mencapai usia di bawah pengawasan Anda, tidak ada alasan untuk mengatakan “Ah” kepada mereka berdua dan tidak memarahi mereka, dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka berdua. Al Isra 23Gratis, رجني جني إج الي إل اليه ر ل الي قَالَ أُمُّكَ, قَالَ ثُمَّ مَنْ ? قَالَ ثُمَّ أُمُّك, قَالَ ثُمَّ مَنْ ? قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ, قَالَ ثُمَّ مَنْ ? قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ متفق عليه Abu Hurairah Radiyallahuanhu berkata, “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah. “Siapa lagi?” Dia bertanya lagi “Ibumu,” dan dia menjawab “Siapa lagi?” Dia bertanya dan berkata “Ibumu.” Dia bertanya, dan dia berkata “Ayahmu.” HR. Al – Bukhari Tidak dan Muslim No. 4621وِنْ جَاهَ mengambil اكَ عَلajarى أَنْ λُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِû عِمٌ اُفً اُفً اُفً اُفً اُفً اُفً ا ْ م orang. Saya mendapatkan pengembalian Anda, dan saya akan memberi tahu Anda apa yang telah Anda lakukan. Luqman 1512 Kebiasaan Terpenting Hadits Nabi dari Ibnu Mas’ud, “Aku bertanya kepada Allah tentang amalan yang paling utama dan paling dicintai? Antara Berbakti Kepada Orang Tua Dan Menuntut Ilmuرضى الله في رضى الوالدين وسخته في شرقهما» “Ridha Allah ada pada kebahagiaan orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemarahan orang tua”. Sampai jumpa Haki14 melihat panjang umur Rasulullah. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang menginginkan umurnya panjang dan makanannya diberikan kepadanya, hendaknya berserah diri kepada kedua orang tuanya dan menjaga silaturahmi.” HR Ahmad15 Masuk Surga Rasulullah SAW bersabda, “Pintu-pintu surga terbuka bagi orang-orang yang bertakwa kepada kedua orang tuanya.” Barang siapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya maka dibukakan pintunya, dan barang siapa yang tidak menaati keduanya maka pintunya akan ditutup. Kitab Targhib dan Ad-DailamiNabi bersabda, “Dan tunduklah kepada kedua orang tuamu, agar anak-anakmu tunduk kepadamu.” Barangsiapa yang dimintai ampunan dari saudaranya, maka hendaklah ia memaafkan, baik ia salah maupun benar Al Hakim.Jual Buku Keajaiban Berbakti Kepada Orang Tua Karya Heri Gunawan, Penghapus Dosa Ibnu Umar meriwayatkan bahwa seorang laki-laki mendatangi Rasulullah. Dia berkata “Saya telah melakukan dosa besar; apakah mungkin untuk mengampuni dosa itu?” Rasulullah saw. Beliau bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Laki-laki itu menjawab sedih dan berkata, “Keduanya telah meninggal dunia.” Rasulullah saw. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki seorang khalla saudara ibu?” , saya punya.” Pria itu menjawab. Lagi-lagi Nabi berkata “Serahkan dirimu kepada mereka.” Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim19 Ucapkan salam saat berjalan atau bertemu orang tua saat mereka masih hidup. Dengarkan semua yang dia katakan dengan hormat dan rendah hati. Jangan menyela percakapan karena akan menyakiti Anda berdua. Mengucapkan selamat tinggal atau meminta izin ketika akan meninggalkan rumah atau pergi ke sekolah atau untuk keperluan lainnya. Mencium tangan kedua orang tuanya saat berangkat dan pulang dari perjalanan. Membantu pekerjaan rumah tangga atau tugas lain yang mengurangi beban orang tuaBertindak dengan kejujuran dan kesabaran, terutama ketika keduanya sudah tua dan dewasa. Bersikaplah lembut, baik hati, berbicaralah dengan lembut dan lembut dan doakan keduanya. Menghubungkan tamu hanya melalui telepon meskipun jaraknya terlalu jauh. Memberikan sebagian dari makanan yang kita miliki bahkan ketika kita tidak membutuhkannya. Selalu minta restu orang tua untuk menghadapi Memenuhi keinginan dan hak orang lain yang masih tersisa ketika orang tua meninggal utang atau kontrak dengan orang lain yang masih hidup. Menyambung tali silahturahmi dengan kerabat dan sahabat dekat atau menghormati sahabat kedua orang tua. Melanjutkan dengan cita-cita tinggi dia berinisiatif atau menepati janji orang tuanya. Berdoalah untuk ayah dan ibumu yang telah meninggal dan mohon ampunan Allah SWT. Berbuat baik untuk mereka, seperti Qurbani, Infaq dan hadiah dan Haji dan Jumat Singkat Parenting, Mendidik Anak Agar Berbakti Kepada Orang TuaDilarang meninggalkan area belajar sebelum mendapat izin dari guru. Percaya bahwa guru itu dermawan, dia harus memperlakukan gurunya dengan penuh hormat. Dia harus duduk dengan rendah hati di depan guru, diam dan mendengarkan apa yang dijelaskan guru. Jangan pergi, duduk atau mulai berbicara sebelum meminta izin guru. Dengarkan kata-kata dan instruksinya. Katakan halo dan cium tangannya saat Anda melihatnya. Dengarkan pelajaran yang dia berikan dengan penuh hormat. Jujur dan terbuka dalam berbicara berkelahi, jangan curang, dan jangan ungkapkan rahasia guru. Siswa harus mengikuti karakteristik seorang guru yang terkenal dengan perilaku yang baik, pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, otoritas, rasa hormat dan kasih sayang. Siswa harus menghargai guru dan percaya pada kesempurnaan pengetahuannya. Orang-orang yang berhasil menjadi ilmuwan besar tidak boleh berhenti menghormati guru. Bersabarlah dengan pelecehan atau perilaku buruk guru. Anda harus mencoba memaafkan pelecehan tersebut, dan berdoa untuk keselamatan para guru. Tunjukkan rasa terima kasih atas ajaran guru. Dengan itu dia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tunjukkan rasa hormat ketika bekerja dengan guru, misalnya duduk dengan tawadhu, diam, tenang, duduk di depan guru sebanyak mungkin, mendengarkan kata-kata guru agar guru tidak mengulangi kata-kata itu. Adalah salah untuk memalingkan muka atau memalingkan muka tanpa kebutuhan yang jelas, apalagi saat guru sedang berbicara mengoperasikan situs web ini, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie. Hadits tentang bakti anak dan makna lengkapnya, dan penjelasan tentang kewajiban menghormati orang tua dan bagaimana menjadi seorang anak kepada orang tua menurut Islam. HukumOrang tua sangat berharga dalam hidup kita, karena di dalam doa-doa mereka terdapat doa-doa yang mujarab untuk anaknya, seperti yang telah kami ulas pada artikel Doa Orang Tua untuk Di Atas Menyebutkan Tentang A. Cara Berbakti Kepada Orang Tua Tatkala Mereka Meninggal kepada orang tua disebut Biral Walidin, tindakan kita memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya dengan hati dan ketulusan, perilaku kita terhadap mereka harus menjadi perilaku kita dilarang keras untuk melakukan apapun yang mengecewakan orang tua kita, membuat mereka tidak menyukai kita, membuat mereka marah atau menyakiti perasaan syariat Islam yang sangat mulia, bahwa kita sebagai anak wajib menyenangkan mereka dengan berbagai cara, ya dalam batas-batas yang ditentukan syariat, yaitu bukan dalam kerangka kemaksiatan kepada Allah Ta’ Ketakwaan Kepada Orang Tua Dalam Al-Qur’an Dan Hadits Dan Bukti Berbakti Walidin Dari Al-Qur’an Berbakti Kepada Orang Tuaوَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰ⁠لِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu atau keduanya mencapai usia di bawah pengawasan Anda, tidak ada alasan untuk mengatakan “Ah” kepada mereka berdua dan tidak memarahi mereka, dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka berdua. [QS al-Isra’ 23]وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰ⁠لِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰا وَبِذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینِ وَٱلۡجَارِ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِیلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالࣰا فَخُورًا Artinya “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa maksud saya Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu, kerabat dekat, anak yatim, tetangga yang miskin dan jauh serta para sahabatmu dan Ibnu Sabil serta budak-budak yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan sombong. [QS an-Nisa’ 36].Yang artinya “Dan Kami perintahkan manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya melahirkannya dalam keadaan lemah kedinginan dan menyapihnya ketika dia berumur dua tahun. hanya kepada-Ku.” Kembalilah.” [QS Luqman 14].Kali ini kami akan menuliskan dalil-dalil dari hadits tentang kewajiban berbakti kepada-Nya, disertai pengabulan doa-doa-Nya dan ketakwaan kita kepada-Nya, dua hal ini harus Durhaka Kepada Kedua Orang TuaDisini kami akan menuliskan beberapa hadits yang dipersembahkan untuk orang tua, dan kami akan memberikan subtitle yang berkaitan dengan tema hadits tersebut, kami juga akan menuliskan penjelasan tentang isi hadits Tentang Berbakti Kepada Ibu Lebih Diutamakan عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ Artinya Kepada Abu Hurairah Radiyallahu anhu beliau berkata; “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah SAW dan berkata; “Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang paling layak disembah untukku?” Dia menjawab “Ibumu.” DiaBerbakti kepada orang tua dan guru, berbakti kepada orang tua, pidato berbakti kepada orang tua dan guru, pidato tentang berbakti kepada orang tua dan guru, hadits berbakti kepada kedua orang tua, pidato singkat tentang berbakti kepada orang tua dan guru, contoh pidato berbakti kepada orang tua dan guru singkat, hadits berbakti kepada orang tua, hadits berbakti kepada guru, pildacil berbakti kepada orang tua dan guru, hadits tentang berbakti kepada orang tua, hadits tentang berbakti kepada kedua orang tua

akanmenyebabkan durhaka Allah Swt. kepada anak." Mendurhakai orang tua sama dengan merusak hubungan manusia dengan tuhannya. Dalam sejarah terdapat bukti bahwa tak seorang pun bisa menuai bahagia apabila durhaka kepada kedua orang tua. Durhaka kepada kedua orang tua, siksaannya tidak hanya di akhirat sebagaimana

Rasulullah SAW mengecam anak yang durhaka terhadap orang tua. Ilustrasi berbakti orang tua – Anak merupakan anuegerah sekaligus amanah yang dititipkan Allah SWT kepada orang tua. Namun, ada sejumlah anak yang terkadang melakukan dosa besar, yaitu dosa mendurhakai orang rua. Durhaka kepada orang tua adalah kebalikan dari berbakti kepada mereka. Dalam bukunya yang berjudul “Nasehat Rasulullah Saw untuk Anak”, Dr Hamid Ahmad Ath-Thahir, menjelaskan bahwa ada anak-anak bersikap ingkar terhadap kedua orang tuanya, tidak menaati keduanya, dan terkadang malah memaki keduanya, atau tangannya yang berdosa memukul keduanya, atua meninggalkan keduanya. Padahal, kedua orang tuanya sangat membutuhkannya. Karena itu, Nabi Muhammad SAW telah mengabarkan kepada umatnya tentang dosa besar ini. Rasulullah SAW bersabda عن أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ ثلاثا الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، Dari Abu Bakrah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ““Apakah kalian ingin aku memberitahukan kalian tentang dosa yang paling besar? Para sahabat menjawab, “Berkenan wahai Rasulullah. Beliau mengatakan tiga kali, “yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda demikian إنَّ مِن أكبَرِ الكَبائِرِ أنْ يَلعَنَ الرجُلُ والِدَيه قالوا يا رسولَ اللهِ وكيفَ يَلعَنُ الرجُلُ أبَوَيه ؟ قال يَسُبُّ الرجُلُ الرجُلَ فيَسُبُّ أباه ويَسُبُّ الرجُلُ أُمَّه فيَسُبُّ أُمَّه “Termasuk dosa besar adalah makian seseorang terhadap kedua orang tuanya.” Para sahabat kemudian bertanya, “Bagaimana hal itu terjadi? Apakah mungkin seseorang memaki kedua orang tuanya?” Nabi menjawab, “ya, karena jika seseorang memaki ayah orang lain, maka orang lain itu akan balas mencaci ayahnya, bahkan juga ibunya.” Baca juga Ini Sanksi Jika Mal Langgar Protokol Kesehatan Selama PPKM BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
PEMIKIRANHADIS SYAH WALIYULLAH AL-DAHLAWI FIKRI ARISDIYANTO ( E95217053 ) LULUK MASRUFAH ( E95217059 ) ABSTRAK Permasalahan terhadap hadis merupakan hal sangat penting bagi umat muslim dunia, karena hadis merupakan sumber ajaran islam ke dua setelah Alquran. Fungsi hadis merupakan sebagai penjelas dari Alquran yang penjelasannya masih global.
BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU============================== Berkata Al-Habib Muhammad bin 'alwi almaliki أغضب من الطالب الذي لا يحترم أستاذه ولو كان الأستاذ صاحبه "Aku marah terhadap pelajar yg tidak menghormati gurunya,meskipun sang ustadz adalah temannya." Berkata imam nawawi ينبغى للمتعلم أن يتواضع لمعلمه ويتأدب معه "Seyogyanya bagi seorang murid harus merendahkan diri kepada gurunya dan beradab kepadanya وإن كان أصغر منه سنا واقل شهرة ونسبا وصلاحا لتواضعه يدرك العلم Meskipun sang guru lebih muda,tidak populer dan lebih rendah nasab serta kesholehannya dari sang murid,karena ilmu bisa di peroleh dengan kerendahan diri dari seorang murid." Beliau juga berkata عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الأستاذين لا يمحوه شيء البتة "Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa di hapus dengan taubat sedangkan dosa durhaka kepada guru tidak bisa di hapus oleh sesuatu apapun." Alhabib 'abdulloh bin 'alwi alhaddad berkata وأضر شيء على المريد تغير قلب الشيخ عليه "Paling berbahayanya bagi seorang muridorang yg ingin sampai kepada keridoan alloh,baik kalangan pelajar atau bukanadalah berubahnya hati dari seorang guru kepadanya ولو اجتمع على إصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق والمغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid,maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya telah rido kembali kepadanya." Perkataan-perkataan diatas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid,namun jika kita sebagai guru,maka janganlah kita mengaharap untuk di hormati. Semoga kita bisa berbakti kepada guru-guru kita dan mendapatkan ilmu yg bermanfaat serta mendapat berkah dari mereka. Silahkan like dan share,semoga bermanfaat!!! اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والله اعلم بالصواب━━━━━━━⊰✿🌹✿⊱•━━━━━━━ ADA SUATU KISAH, PENTING UNTUK DIBACA Ada seorang Ulama Besar panggilan ceramah kemana-mana, jama'ahnyapun berada dimana-mana, santrinya juga banyak, tidak ada orang yang melihatnya kecuali dengan mata tertunduk, wibawanya luar biasa, namanya begitu masyhur dimana-mana namun ia tidak hormat dan meremehkan gurunya yang ngajarin alif2an iqro ketika Gurunya menyapa pun tidak diperdulikan begitupun ketika didepan orang banyak tidak ada rasa hormat santun kepada Gurunya itu, sering diacara Gurunya ketika di undang tidak pernah datang atau hadir, karena sikap muridnya seperti itu Gurunya pun merasa sakit hati dan dikemudian hari muridnya yang menjadi Ulama besar itu jatuh sakit, berobat kemana-mana tidak ada dokter yg bisa mengobati, para Ahli Hikmah juga ada yang sanggup mengobatinya, lama sudah sakitnya sampai buang air pun ditempat pembaringan, mulut sudah tidak bisa bicara, matapun selalu terpejam, keluwargapun sudah bingung mesti kemana ia berobat pada akhirnya ketemulah dengan seorang Ahli Hikmah yang Kassyaf yang pandangan matanya bisa menembus kehati, dan Ahli Hikmah ini menyuruh keluwarganya untuk mengumpulkan semua Guru-Gurunya baik yang didalam Negeri atau yang ada diluar Negeri, para Guru-Guru yang masih hidup semua hadir tapi kata Ahli Hikmah yang Kassyaf masih ada satu lagi yang belum hadir, keluwargapun menjadi kebingungan karena mungkin selama ini ia tidak pernah cerita, akhirnya ada seorang teman ngajinya ketika alif2an Iqro memberanikan diri untuk angkat bicara, dan ia memberi tahu bahwa yang sakit ini mempunyai Guru Alif2an yang pada saat itu tidak hadir dan sang Guru pun dipanggil ketika sang Guru Alif2an ini datang, mata yang tadinya selalu terpejam mulut yang tidak bisa bicara tiba-tiba terbuka perlahan mulutpun dengan suara yang parau dan tangisan yang tersedu-sedu dan cucuran air mata ia berbicara dan minta maaf atas sikap angkuh dan sombongnya selama ini, sang Guru pun merasa terharu dan menangis sambil memeluk muridnya, setelah sang Guru memaafkan muridnya ini, sang muridpun akhirnnya meninggal dunia dengan tenang. Melihat dari kisah ini alangkah benarnya apa yang dikatakan dlm KITAB TA'LIM MUTA'ALLIM bahwa Guru Ngaji lebih tinggi derajatnya dibanding orang tua kandung, karena orang tua hanya membesarkan badan sedangkan Guru Ngaji adalah yang membimbing RUH yang sifatnya Abadi yang menuju kebahagiaan Abadi OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. dan PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP & BERAKHLAK SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU BERAT. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan seorang murid yang tak menjaga akhlak pada gurunya, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali A. KH. ABDUL KARIM MENERIMA GURUNYA; MBAH KHOLIL APA ADANYA SERTA TUNDUK PATUH TAK BERANI SUUDHON Syaikhina KH. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Semasa beliau mengaji kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, beliau adalah murid yang sangat ta’dhim dan khidmah kepada gurunya. Alkisah, suatu hari Mbah Abdul Karim muda bekerja memanen padi di sawah milik warga kampung sekitar Pesantren. Dari sana beliau mendapatkan upah berupa beberapa ikat padi yang bakal digunakannya untuk biaya hidup di Pesantren. Namun, sesampai di kediaman sang guru Mbah Kholil, justru Mbah Kholil meminta padi muridnya itu untuk diberikan kepada ayam-ayam Mbah Kholil. Karena ini dawuh sang guru, KH. Abdul Karim langsung menyerahkan padinya. Ia didawuhi Mbah Kholil untuk selama mondok cukup memakan daun pace mengkudu. Demikianlah kisah mondoknya Mbah Abdul Karim, sehingga akhirnya beliau diijinkan sang guru untuk boyong, karena semua ilmu Mbah Kholil telah diwariskan kepadanya. Sesampai di kampung halaman, Mbah Abdul Karim mulai merintis Majelis Ta’lim, hingga akhirnya berdirilah Pondok Pesantren Lirboyo. Mbah Abdul Karim mengajarkan ilmu yang ia timba dari kedalaman samudera ilmu Mbah Kholil. B. PASRAH BONGKOKAN PADA AJARANYA GURU Satu hal yang unik, setiap membacakan mengajar kitab di depan para santri, ketika beliau bertemu dengan ruju’ tempat kembalinya maksud dari sebuah kata, beliau tidak pernah menyebutkan ruju’nya secara gamblang. Beliau menyebutkan dengan iku mau’, atau mengkono mau’ yang tadi atau “sebagaimana tadi”. Tentu ini membingungkan bagi para santri baru. Hingga pernah suatu ketika pada saat pengajian bulan Ramadlan, atau dikenal dengan istilah posonan’, seorang santri dari luar daerah mengikuti pengajian Mbah Abdul Karim. Karena setiap mengajar kitab, Mbah Abdul Karim jarang menjelaskan ruju’annya, santri baru ini nggerundel’; “Ini bagaimana, katanya seorang kyai alim, kok setiap ada ruju’an tidak pernah dijelaskan?”, gumamnya dalam hati. Dengan izin Allah, Mbah Abdul Karim perso’ mengetahui perihal keluhan sang santri ini. Di tengah suasana mengaji, Mbah Abdul Karim dhawuh; “Laa ya’rifu al dlomir illa al dlomir, fa man lam ya’rif al dlomir fa laisa lahu al dlomir” tidak akan pernah mengetahui makna dlomir kecuali hati dlomir, maka apabila seseorang tidak mengetahui dhomir, itu artinya dia tidak punya hati. Lalu beliau menjelaskan kepada para santri, bahwa demikianlah dengan tidak menjelaskan ruju’nya dlomir pengajian yang diajarkan oleh gurunya, Mbah Kholil. Sehingga ketika mengajar kepada santrinya, Mbah Abdul Karim tidak berani mengubah apa yang diajarkan sang guru kepadanya. C. OPENONO AKHLAKMU MARANG GURUMU Kesuksesan murid peserta didik dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat, tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, metode mengajar guru, atau sarana prasarana fisik dalam belajar, tapi yang paling dominan justru ditentukan oleh akhlak murid peserta didik kpd guru pendidik. Al Imam an Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku dari kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah 155 Al Imam an Nawawi juga pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الاستاذين لا يمحوه شيء البتة " Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ". Al Habib Abdullah al Haddad mengatakan " "Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". Adaab Suluk al Murid 54 D. OJO KAKEHAN TAKON, LAN OJO GAMPANG NJALUK IJAZAHAN ATAUPUN AMALAN Al Habib Abdullah al Haddad juga berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". Ghoyah al Qashd wa al Murad 2/177 Dikisahkan, bahwa seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ". Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?". Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". Kalam al Habib Idrus al Habsyi 78 Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". Al Fataawa al Hadiitsiyyah 56 Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mengatakan ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك يكون لك ذالك المقدار عند الله من غير شك " Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya maksudnya terbukanya hijab2 batinnya, adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".al Manhaj as Sawiy 217 Para ulama ahli haqiqat mengatakan,"mayoritas ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan baik antara murid dengan gurunya". E. GURU IKU TERMASUK WONG TUWO ING DUNYO LAN AKHIROT, MERGO GURUMU NAFAQOHI RUH-MU DENGAN ILMU AGAMA. Didunia kita harus tunduk dan patuh, dan di akhiratpun status mereka tetap sebagai guru kita yang akan menuntun kita pada guru-guru seatasnya hingga Nabiyyullôh Muhammad saw. untuk mendapati pengakuan sebagai ummatnya hingga bisa memperoleh syafaatnya. F. DI ALAM KUBURPUN KITA BISA REUNI BERTEMU GURU KITA Hal ini sangat jelas diterangkan dalam beberapa kitab ulama' bahwa Dalam kitab Musnad Imam Ahmad ada hadits shohih yang bersumber dari Anas bin Malik rodliyallôhu anhu إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات، فإن كان خيراً استبشروا به، وإن كان غير ذلك قالوا اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا “Sesungguhnya amal perbuatan kalian yang masih hidup didunia ini di tampilkan kepada kerabat kerabat dan keluarga kalian yang telah mati. Jika amal perbuatan kalian itu BAGUS, maka mereka turut senang dan bahagia, dan jika BURUK, mereka berkata/berdoa ”Ya Allah ya Tuhanku, jangan Engkau cabut nyawa mereka sehingga Engkau memberikan Hidayah kepada mereka seperti halnya kepada kami”. Beberapa kalangan ulama' yang diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah pernah di tanya tentang yang hidup menziarahi yang mati ziarah kubur itu apakah yang mati didalam kubur mengetahuinya? Dan apakah yang mati mengetahui jika ada kerabatnya atau yang lain ada yang mati? Beliau menjawab الحمد لله، نعم قد جاءت الآثار بتلاقيهم وتساؤلهم وعرض أعمال الأحياء على الأموات، كما روى ابن المبارك عن أبي أيوب الأنصاري قال إذا قبضت نفس المؤمن تلقاها الرحمة من عباد الله، كما يتلقون البشير في الدنيا، فيقبلون عليه ويسألونه فيقول بعضهم لبعض أنظروا أخاكم يستريح، فإنه كان في كرب شديد، قال فيقبلون عليه ويسألونه ما فعل فلان وما فعلت فلانة، هل تزوجت Segala Puji bagi Allah, ya benar. Telah ada sebuah Atsar yang menjelaskan tentang perjumpaan mereka dan percakapan mereka yang baru mati dgn kerabatnya yang sudah lama mati dan juga ditampilkan amal perbuatan yang hidup kepada yang telah mati seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Ibnu Mubarok dari Abu Ayub Al Al Anshori. Beliau menuturkan Jika seorang mukmin meninggal dunia, maka mereka hamba hamba Allôh yang beriman mendapati rahmat Allôh, yaitu mereka saling bertemu satu sama lain di alam ruh. seperti halnya manusia di dunia. Mereka saling menyambut dan bertanya satu sama lain. Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain”Lihatlah saudara kalian itu… dia sekarang bisa beristirahat dari kesedihan yang sangat dari kebisingan dunia. Mereka yang lama mati menyambutnya yang baru mati dan mereka bertanya kepada yang baru mati mereka bercakap-cakap dengan obrolan “apa yang dikerjakan si A sekarang didunia? mereka babercakap-cakap dengan kalimat “bagaimana kabar si wanita itu? apakah dia sudah menikah? Wa ghoiru dzalik... Maka, jagalah akhlakmu pada guru, sebab kau akan tetap bertemu gurumu baik di Dunia, di alam kubur, dan juga di akhirat hingga bisa berkumpul bersama-sama di surga. Wallahu a'lam bish showab Semoga menambah wawasan kita, dan kita bisa mengamalkannya... Aamiin Yaa Robb 🤲🏻🤲🏻... Title DURHAKA KEPADA GURU Description BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU ============================== Berkata Al-Habib Muhammad bin 'alwi almaliki أغضب من الطالب الذي ل... Rating 5
Taatkepada Guru Pertama, nilai adab pada lafadh هَلْ أَتَّبِعُكَ bermakna bahwa seorang murid harus mempunyai guru dan wajib taat/patuh terhadap gurunya. Hal ini juga merupakan adab talaqqi antara seorang murid kepada guru dan di sini juga telah tergambar jelas adab nabi Musa as.
Salah satu penyebab sulitnya rezeki adalah durhaka kepada Guru. sombong, meremehkan. Jangan kamu datang kepada Guru hanya kerana ingin mendapatkan ilmu, namun kamu melupakan dan menjauhi ketika kamu merasa sudah tidak memerlukannya. Ingatlah, keberkahan ilmu dan rezeki mu terdapat pada Adab mu terhadap Guru. Sedikit kisah di Tarim ada seorang Murid yang derhaka kepada Gurunya, . Dikisahkan belasan tahun lalu seorang pelajar yang sedang belajar di rubat Tarim yang saat itu diasuh Habib Abdullah as-Syatiri, beliau dikenali sangat Alim hingga mampu menghafal kitab tuhfatul muhtaj 4 jilid. siapa tak kenal dia?? Semua tau bahwa dia sangat Alim bahkan dianggap sebagai calon ulama besar suatu hari nanti. Suatu hari disaat Habib Abdullah mengisi pengajian rutin pengajian , tiba-tiba Habib bertanya tentang pelajar yang sangat terkenal Alim itu. “Kemana si fulan???” Semua pelajar bingung menjawab pertanyaan sang guru. Ternyata pelajar yang dimaksud tidak ada di pondok melainkan keluar berniat mengisi pengajian di kota Mukalla tanpa izin. Akhirnya Habib Abdullah assyatiri yg sangat terkenal Allamah dan Waliyulloh berkata “baiklah orangnya boleh keluar tanpa izin, tapi ilmunya tetap disini!!!”*. Di kota Mukalla, pelajar yang sudah terkenal Alim tersebut sudah di nanti nantikan para pecinta ilmu untuk mengisi pengajian di masjid Omar, Mukalla. Singkat cerita si pelajar ini pun maju kedepan dan mulai membuka ceramahnya dengan salam dan muqaddimah pendek. Allahu Akbar !!! Ternyata, setelah membaca amma ba’du si Alim ini tak mampu berkata sama sekali, bahkan kitab paling kecil sekelas Safinah pun tak mampu dia ingat sedikitpun…._ Maka dia tertunduk dan menangis.. para hadirin pun heran, “Ada apa ini???”,, akhirnya Salah satu Ulama kota mukalla pun menghapirinya dan bertanya; “Saudara mengapa begini??? Apa yang saudara lakukan sebelumnya?”._ Dia menjawab “Saya keluar tanpa izin Habib dari pondok madrasah.” Dia terus menangis , dan Beberapa orang menyarankan agar dia meminta maaf kepada Habib.. Parahnya dia dengan sombong tidak mahu meminta maaf!!. Kesombongannya ini membuat semua orang menjauhinya, dan tidak ada satupun yang peduli padanya, bahkan hidupnya setelah itu sangat miskin dan menjual penjual daging ikan kering. Dan disaat dia meninggal,dia mati dalam keadaan miskin bahkan kain kafannya pun tak mampu dibeli dan akhirnya diberi oleh seseorang. “Pelajar Yang Manfaat…Bukanlah Yang Paling Banyak Hafalannya, Yg Paling Bagus Penjelasan Kitabnya, Yang Selalu Juara Kelas…..Tapi Santri Yang BerManfaat Yang Paling Hormat dan Taat Kepada Gurunya…Dan Menganggap Dirinya Bukan Siapa-siapa Di Hadapan Gurunya…” Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah diatas di beri hati yang tawadhu’ patuh terhadap guru guru kita sehingga kita mendapat berkahnya, amin. Ustaz Yunan A Samad 03/12/2017 - Posted by Tazkirah Seoranganak yang berbuat durhaka berarti dia tidak masuk surga dengan sebab durhaka kepada kedua orang tuanya, sebagaimana hadits dari Abu Darda bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌ وَلاَ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلاَ مُكَذِّبٌ باْلقَدَرِ DURHAKA kepada orang tua merupakan hal yang dilarang keras dalam agama Islam. Sebaliknya, Islam justru mengajarkan semua manusia untuk memuliakan dan berlaku baik terhadap orang tua mereka. Memuliakan orang tua bisa menjadi salah satu sebab seorang anak menjadi ahli surga. Dan tentu saja, durhaka kepada kedua orang tua menjadi sebab seseorang menjadi penghuni neraka. Naudzubillah. Berikut larangan berbuat durhaka kepada orang tua yang dijelaskan dalam beberapa riwayat, di antaranya BACA JUGA 3 Perempuan Durhaka yang Diabadikan Alquran Pertama, Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulainya sampai kami berkata semoga beliau berhenti.” Foto Unsplash Kedua, Imam Ahmad, Imam Nasai, Al Bazzar dan Imam Hakim meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Amr bin Aas, bahwa Rasulullah berkata ثلاثة حرم الله تبارك وتعالى عليهم الجنة مدمن الخمر ، والعاق ، والديوث الذي يقر الخبث في أهله “Ada tiga orang yang Allah haramkan mereka masuk surga. Pecandu Khomr, Anak yang durhaka pada orang tua, dan dayyuts yaitu orang yang setuju dengan maksiat yang dilakukan keluarganya.” Ketiga, Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Tirmidzi meriwayatkan hadits dari sahabat Anas, ia berkata ذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم الكبائر فقال الشرك بالله ، وعقوق الوالدين “Rasulullah SAW menyebutkan tentang dosa besar, beliau berkata Dosa besar yaitu menyekutukan Allah dan durhaka pada orang tua. ” BACA JUGA 4 Penyebab Anak Jadi Durhaka Keempat, dalam hadits Imam Bukhari dari Abdullah bin Amr bin Aas, dari Nabi SAW berkata الكبائر الإشراك بالله ، وعقوق الوالدين ، وقتل النفس ، واليمين الغموس “Dosa besar itu menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh manusia dan Al Yamin Al Ghomus sumpah palsu.” Larangan Durhaka kepada Orang Tua Ilustrasi Unsplash Kelima, dalam sebuah pesan yang ditulis Rasulullah untuk penduduk Yaman yang dikirim melalui Amar bin Hamzah dijelaskan وأن أكبر الكبائر عند الله يوم القيامة الإشراك بالله ، وقتل النفس المؤمنة بغير الحق ، والفرار في سبيل الله يوم الزحف ، وعقوق الوالدين ، ورمي المحصنة ، وتعلم السحر ، وأكل الربا ، وأكل مال اليتيم “Sesungguhnya dosa yang paling besar di sisi Allah pada hari kiamat adalah syirik, membunuh mumkn tanpa alasan yang benar, lari dari perang ketika melawan kafir, durhaka kepada kedua orang tua, menuduh wanita suci dengan tuduhan perzinahan, mempelajari sihir, memakan harta riba dan memakan harta anak yatim.” Hadits riwayat Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya. Keenam, hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughirah bin Syu’bah. Nabi Muhammad SAW bersabda إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta?” Larangan Durhaka kepada Orang Tua Foto Ilustrasi VideoBlocks BACA JUGA Salah Satu Tanda Anak Durhaka Ketujuh, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Nasai dan Al Bazzar dari Ibnu Umar dari Rasulullah SAW, beliau bersabda ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة العاق لوالديه ، ومدمن الخمر ، والمنان عطاءه . وثلاثة لا يدخلون الجنة العاق لوالديه ، والديوث ، والرجلة من النساء “Tiga orang yang tidak akan dipandang Allah di hari kiamat. Yang durhaka kepada orang tua, yang kecanduan alkohol, yang juga mengungkit-ungkit pemberian. Dam tiga orang yang tidak akan masuk surga, yang durhaka pada orang tua, dayyuts membiarkan istrinya melakukan maksiat, dan lelaki yang menyerupai perempuan.” Itulah tujuh hadits yang menjelaskan tentang larangan berbuat durhaka kepada orang tua dan apa saja dampak buruknya di dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk anak yang berbakti kepada orang tua dan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT. [] SUMBER ISLAMWEB Bersabda " dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, "berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. "Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu." (H.R. Abu Nu'aim). Segala amal perbuatannya dihapuskan Ilustrasi Hadits Menghormati Guru. Foto SAW memerintahkan umatnya untuk senantiasa memuliakan dan menghormati guru. Sebab, guru adalah orang yang memiliki peran penting dalam mendidik seseorang untuk mencapai menghormati guru, seseorang tidak hanya mendapatkan ilmu yang melimpah, tapi juga keberkahan luar biasa. Dikutip dari buku Hadits-Hadits Tarbawi karangan M. Ainur Rasyid, hormat kepada guru merupakan wujud dari sikap tawadhu yang sangat dianjurkan dalam tawadhu ditandai dengan menunjukkan sopan santun, adab, dan kerendahan hati terhadap guru. Keberkahan ilmu tidak akan didapatkan melalui sikap congkak, sombong, iri, dengki, dan sikap buruk lainnya. Karena pada hakikatnya, keberkahan ilmu akan didapat dengan kerendahan hati dan selalu menghormati sang pemberi ilmu guru.Ilustrasi Hadits Menghormati Guru. Foto Menghormati GuruMenghormati guru menjadi kunci utama bagi keberkahan ilmu yang didapatkan seorang Muslim. Berikut hadits menghormati guru yang dituliskan dari buku Antologi Hadits Tarbawi Pesan-Pesan Nabi tentang Pendidikan dan buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karangan Harjan Syuhada, Fida' rendah hati kepada guru“Pelajarilah ilmu dan ajarilah manusia dan rendahkanlah diri kepada guru dan berlaku lemah lembutlah terhadap murid-muridmu.” HR. ThabraniSeseorang yang tidak menghormati guru bukanlah golongan Rasulullah SAW“Tidak termasuk golongan kami; orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang ulama.” HR. Ahmad yang dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al JamiIlustrasi Hadits Menghormati Guru. Foto Menghormati GuruSelain bersikap rendah hati, ada beberapa cara lain untuk menghormati guru yang diajarkan dalam agama Islam. Berikut cara menghormati guru yang diadaptasi dari buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Drs. H. Masan AF, nasihat yang diberikan oleh salam terlebih dahulu ketika bertemu seluruh perintahnya selama tidak melanggar ketentuan agama larangannya yang tidak bertentangan dengan agama diperkenankan mengada-ada pertanyaan yang akibatnya merugikan diri rendah diri dan senantiasa berbicara dengan guru untuk menempati tempatnya dalam majelis atau seluruh tugas dengan mengejek atau meremehkan guru. 10Hadis Pendidikan Anak - Anak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. guru dan orang dewasa yang dekat dengan anak-anak untuk memberikan contoh yang benar. Dia berkata, 'menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua - lalu dia duduk, berbaring - dan pernyataan yang salah.' Dia terus mengulanginya sampai saya berkata Hadits tentang menghormati guru. Sebagai seorang murid, kita diwajibkan untuk menghormati guru. Baik ketika berada di dalam ruang kelas, di area sekolah, atau bahkan saat kita bertemu dengannya di tempat umum. KumpulanHadits Tentang Ibu dalam Islam Lengkap Bahasa Arab dan Artinya.Daftar dalil hadist Nabi Muhammad tentang kedudukan & kewajiban berbakti kepada Ibu. "Sungguh Allah ta'ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang
DariAbdullah bin Amr bin Ash, dari Rasulullah bersabda, "Dosa-dosa besar adalah berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa serta sumpah palsu." (HR. Bukhari).
Pertama seorang murid harus mengikuti atau mempunyai guru. Kedua, meminta izin terlebih dahulu kepada guru untuk mengikutinya, ini bentuk merendahkan hati di hadapan guru. Ketiga, mengakui bahwa dirinya bodoh, sementara gurunya lebih berilmu.
Nabibersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua." Awalnya beliau bersandar kemudian duduk dan bersabda, "Serta camkanlah, juga perkataan bohon dan saksi palsu." Maka Nabi selalu mengulanginya sehingga kami berkata (dalam hati kami), "Semoga beliau diam." (HR. Al-Bukhori, Muslim,Ahmad dan At-Tirmidzi.

Sebaborang tidak boleh taat kepada makhluk dalam melakukan perbuatan durhaka kepada Allah Maha Pencipta. Diceritakan dalam Ta'lim Muta'allim bahwa Syaikh Al-Khulwaniy, imamnya para imam, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka beliau pindah untuk beberapa lama. Dari Bukhara ke suatu pedesaan.

AlGhazali menaruh perhatian yang besar terhadap studi ilmu hadits sebelum menulis beberapa karyanya. Ia banyak mengkaji kitab hadits-hadits shahih, terutama Shahih Imam Bukhori dan Imam Muslim. Hadits-hadits yang termuat dalam kitab Ihya', banyak yang ia nukil dari kitab tersebut. Ada beberapa hal yang membuktikan bahwa kredibilitas beliau

Seoranganak yang berbuat durhaka berarti dia tidak masuk surga dengan sebab durhaka kepada kedua orang tuanya, sebagaimana hadits dari Abu Darda bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda. "Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman keras) dan orang yang mendustakan qadar." [Hadits Riwayat Ahmad 6/441 dan di

1LCeF.